Jakarta, wongbodhojournalist.site — Anak berinisial MK (7), korban kekerasan dan penelantaran yang ditemukan dalam kondisi luka parah di Pasar Kebayoran Baru pada Juni 2025 lalu, kini berangsur pulih. Pada Jumat (22/8/2025), MK secara resmi diserahkan kepada Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan pengasuhan, perawatan, serta pemenuhan hak-hak dasarnya.

MK pertama kali ditemukan oleh seorang petugas keamanan Pasar Kebayoran Baru dalam kondisi mengenaskan. Saat ditemukan, ia mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh, antara lain: luka bakar di wajah dan badan, patah tulang pada lengan kanan, patah rahang, memar di area mata, luka lebar pada kaki, serta luka terbuka di bagian dagu.

Dalam proses penanganannya, Dittipid PPA dan PPO Bareskrim Polri bekerja sama dengan KPPP, Kementerian Sosial, dan RS Polri Kramat Jati untuk memberikan perlindungan dan perawatan medis intensif. Selama hampir dua bulan, MK menjalani serangkaian operasi, meliputi:

• Operasi ortopedi untuk penanganan tulang lengan kanan yang patah.

• Operasi rahang akibat patah tulang mulut.

• Operasi bedah plastik untuk menutup luka robek di beberapa bagian tubuh.

Selain luka fisik, tim medis menemukan MK mengalami gizi buruk, memiliki riwayat diabetes, TB paru, serta kondisi tubuh yang tidak stabil.

Meski sempat berada dalam kondisi kritis, kesehatan MK kini membaik. Berat badannya meningkat dari 9 kg menjadi 16 kg. Jika sebelumnya tidak mampu duduk atau berjalan, kini MK sudah bisa duduk dan berjalan dengan bantuan. Pemulihan psikologis juga menunjukkan kemajuan, ditandai dengan mulai aktif berkomunikasi dan kerap tersenyum.

Direktur PPA & PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Dr. Nurul Azizah, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.

“Alhamdulillah, kondisi anak korban MK saat ini sudah jauh lebih baik. Kami bersama tim medis, psikolog, dan Kementerian Sosial berupaya maksimal untuk memastikan pemulihan fisik dan mentalnya. Hari ini, anak MK kami serahkan ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta agar mendapatkan pengasuhan dan perlindungan yang lebih optimal,” ujar Brigjen Pol Nurul Azizah.

Sementara itu, penyidik Dittipid PPA dan PPO Bareskrim Polri masih melanjutkan proses penyelidikan untuk mengungkap pelaku kekerasan dan penelantaran. Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk penyusunan sketsa wajah terduga pelaku.

Brigjen Pol Nurul Azizah menegaskan bahwa Polri akan mengusut tuntas kasus ini.

“Kami terus melakukan pendalaman, termasuk mengumpulkan bukti, memeriksa saksi, dan mencari keberadaan pelaku. Perlindungan anak adalah prioritas kami, dan Polri berkomitmen bekerja sama dengan berbagai instansi agar kasus ini segera terungkap,” tegasnya.

Mulai hari ini, MK berada dalam pengasuhan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan pendampingan psikologis lanjutan, pemenuhan hak dasar, serta perawatan menyeluruh demi masa depannya.